Powered By Blogger

Sabtu, 23 Oktober 2010

DOAKU

Oh Hyang Widhi
Penguasa bumi,langit dan surga
Hamba memuja-Mu

Semua mahluk berasal dari-Mu
Engkau Esa tiada yang kedua
Izinkanlah hamba mengenal-Mu dalam segala nama
Engkau disebut Siva,Mahadeva,Isvara,Brahma,Wisnu dan Rudra


Hamba ini papa
Perbuatan hamba papa
Kelahiran hamba papa
Lindungilah hamba
Sucikanlah jiwa dan raga ini

Oh Hyang Widhi
Anugrahkanlah kesejahteraan pada semua mahluk
Serta bebaskan kami dari segala dosa
Ampunilah dosa yang dilakukan oleh badan
Ampunilah dosa dari perkataan hamba
Ampunilah dosa dari pikiran hamba
Ampunilah kelalaian hamba
Om Shanti Shanti Shanti Om


Selasa, 12 Oktober 2010

BENIH KETAMAKAN

Sifat tamak/rakus merupakan sifat yang selalu ingin memiliki sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kebutuhan atau kepentingan orang lain. Orang yang tamak ingin mendapatkan lebih banyak dari pada yang didapat oleh orang lain. Ia akan menderita bila ada orang lain yang memiliki harta benda yang berlebih banyak darinya.

Jika tamak sudah menjadi sifaf seseorang, ia akan melakukan apa saja tanpa memperdulikan benar atau salah dalam pemperolehnya. Saking tamaknya seseorang menjadi lebih rakus dari seekor nyamuk. Nyamuk memang rakus, tetapi yang dia ambil hanya sebatas mengisi perutnya. Tetapi manusia tidak berhenti hanya mengisi rongga perutnya. Hasrat untuk mengambil lebih dan lebih lagi. Selain perut, manusia juga memiliki tempat penyimpanan lain dapat berupa tanah, emas, surat berharga,uang di bank bahkan istri juga di simpan(istri simpanan)

Sungguh  beruntung bagi sang nyamuk, sebab dia hanya berurusan dengan dunia. Sedangkan kita manusia? selain dunia, kita memiliki urusan dengan kehidupan yang akan datang.  Pelajaran dari sang nyamuk, bahwa jika kita harus mengambil,maka ambillah yang menjadi hak kita,sejumlah kadar kepantasan tertentu. Jika kita mengambil melebihi tingkat kepantasan itu, maka kita telah menjadi makhluk yang lebih rendah dari seekor nyamuk.

Sarasamuscaya mengajarkan bahwa menjadi manusia itu adalah sungguh utama,karena dapat menolong dirinya dengan jalan berbuat baik (Sarasamuscaya,sloka 4). Dan Bhagawad Gita juga mengajarkan bahwa sifat rakus adalah pintu gerbang neraka yang harus di hindari oleh manusia. Berikut petikan sloka tersebut :

Tri vidham narakasyedam
dvaram nasanam atmanah
kamah krodhas tatha lobhas
tasmad etat trayam tyajet (Bhagawad Gita XVI.21)
Artinya :
Tiga pintu gerbang keneraka, menuju jurang kehancuran diri yaitu kama (hawa nafsu), krodha(marah) dan lobha (rakus),oleh karena itu ketiganya harus ditinggalkan.

Benih rakus atau tamak harus ditiinggalkan ? karena sifat rakus akan menimbulkan sifat-sifat tercela seperti kikir, munafik dan iri hati. Sifat ini saling menunjang satu dengan yang lainnya. "Untuk itu pergunakanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia, yang merupakan tangga menuju sorga, segala sesuatu yang menyebabkan agar tak jatuh lahi hendaknya di usakanan" demikian pesan Sarasamuscaya sloka 6)

BUMI SEBAGAI TEMPAT IBADAH

Manusia ciptaan Tuhan dan kita sebagai hambanya. Sebagai hamba tugas kita adalah melayani-Nya. Melayani Tuhan bukan hanya ketika ada di dalam pura/tempat ibadat, tetapi juga ketika berada di luar pura di bumi tempat kita berpijak ini. Bumi tempat tinggal kita merupakan tempat pelayanan (seva) bagi Tuhan. Maka sepatutnyalah kita menjaga kelestarian alam, baik flora maupun faunanya.

Banyak fakta yang ada dihadapan kita adalah kita kurang bersahabat dengan alam. Buktinya hutan banyak yang di jarah, limbah di buang kesungai atau danau,sampah plastik berserakan dan pencemaran udara tak terelakkan. Akibatnya tanah longsor dan banjir menjadi langganan. Iklim tak menentu sehingga panen  tak bermutu. Penyakit merajalela akibat polusi udara. Dan masih banyak lagi pencemaran terhadap alam tempat kita tinggal ini.

Tahukah Anda ? bahwa bumi ini ibarat plasenta,ari-ari yang membungkus bayi di dalam rahim ibu. kalau plasenta itu rusak, bayi akan meninggal di dalam rahim. Bumi dan langit tempat tempat kita tinggal merupakan rahim bagi kehidupan kita. "jangan kalian lakukan kerusakan di bumi" demikianlah pesan yang tertuang dalam Al-Quran. Dalam pandangan masyarakat jawa ada istilah " Hamemayu Hayuning Bawana" mempersembahkan keindahan di jagad.. Di dalam ajaran agama Hindu bumi adalah ibu dan langit adalah ayah dan kita adalah putra-putranya. Berikut petikannya :

Mata bhumih putro aham prthivyah (Atharvaveda XII.1.12)
Artinya :
Bumi adalah ibu kami dan kami adalah putra-putranya.

Dyaur nah pita janita nabhir atra (Atharvaveda IX.10.12)
Artinya :
Langit adalah ayah kami, pelindung kami dan pusat kelahiran kami.

Begitu pentingnya bumi dan langit seperti seorang ayah dan ibu. Jangan dirusak,agar bumi layak sebagai tempat ibadah. Caranya seperti yang dijelaskan dalam Veda berikut ini.

Ma kakambiram ud vrho vanaspatim
asastir vi hi ninasah (Rgveda Vi.48.17)
Ma apo himsir ma osadhir himsih (Yayurveda VI.22)
Dyam ma lekhir,antariksam ma himsih (Yayurveda V.43)
Prtivim drmha, prthivim ma himsih (Maitrayani Samhita II.8.14)
Artinya :
Jangan menebang pohon, kemana meraka menyingkirkan pencemaran.
jangan mencemari air, dan jangan menebang pohon.
jangan mengganggu langit dan jangan mencemari atmosfir.
selalulah memperkuat dan memberi makan kepada bumi,janganlah mencemarinya.
Bersahabatlah dengan alam, maka alam pun akan bersahabat dengan kita. Ungakapan ini selaras dengan doa yang sering kita ucapkan saat melakukan trisandya, tepatnya pada baik ke-5 "sarva prani hitankarah"  "Tindakan apa saja yang merusak kehidupan atau menyebabkan kerusakan salah adanya. Tindakan semacam itu sangatlah amoral". Demikian pesan dari Mahesh Yogi. Akhirnya semoga semua makhluk sejahtera.

SUATU MALAM DI ATAMBUA

Rintik hujan di kegelapan malam
Menambah sepi kota perbatasan
Sesekali petir menyambar
Seakan mengusir gelapnya malam

Malam semakin larut
Semua menuju ke pembaringan
Melepas lelah seharian
Berharap mentari bersinar lagi

Suara kokok ayam menyambut pagi
Harapan baru ku nanti
Aku isi dengan Meditasi
Tuk memulai hari ini

Selamat pagi bisikku dalam hati
Semoga hari ini memperoleh rezeki
Buat anak dan istri
Yang kusayangi dan kucintai

Siang malam silih berganti
Jangan lupa pada Hyang Widhi
Sang pemberi hidup ini
Sebab manusia hanyalah abdi

Jumat, 08 Oktober 2010

TRI KAYA PARISUDHA

ada sepuluh pengendalian diri
yang patut dipedomani dalam hidup ini
agar hidup penuh shanti
Tri Kaya Parisudha namanya

tak ada iri dan dengki
tidak gemas pada semua mahluk
percaya akan ajaran karmaphala
inilah tiga prilaku pikiran yang harus disucikan

tidak berkata jahat
tidak berkata kasar
tidak memfitnah
tidak berkata bohong
inilah empat perkataan yang dilarang
dilakukan terhadap siapa pun

tidak menyakiti makhluk lain
tidak mencuri yang bukan haknya
tidak berbuat zina
inilah tiga perbuatan yang harus di hindari

Kamis, 07 Oktober 2010

HATI ASET BERHARGA

Dengan hati menuju tempat tertinggi, begitulah salah satu judul tulisan Gede Prama. Di sana di tulis bahwa di dalam sini (hati) tersedia banyak sekali harta dan ketinggian hidup yang mengagumkan. Hebatnya lagi,kalau harta luar harus kita beli dengan harga mahal, harta dan takhta di dalam diri semuanya tersedia gratis. Ia hanya mempersyaratkan satu hal; ketekunan secara rutin untuk merefleksi.

Dai kondang Aa Gym menggambarkan betapa hati sangat mempengaruhi hidup seorang dengan syair yang sangat brilian. Berikut ini petikan syairnya :
" Bila hati kian bersih,pikiran pun selalu jernih,semangat hidup kan gigih,prestasi mudah di raih, tapi bila hati busuk,pikiran jahat merasuk,akhlak pun kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk. Bila hati kian lapang,hidup susah tetap tenang, walau kesulitan menghadang,dihadapi dengan tenang, tapi bila hati sempit,segalanya jadi rumit,seakan hidup terhimpit,lahir batin terasa sakit".

Hati adalah aset berharga yang harus kita jaga agar selalu  jernih,sehingga tidak ada iri dan dengki bersemayam di dalam hati. Bukankah Weda mengajarkan demikian ?  Berikut ini saya petikkan apa yang terdapat dalam Rgveda.

Tvam agne angiraso guhahitam
anvavindan sisriyanam vane vana (Rgveda V.11.6)
Artinya:
Ya Tuhan Dikau meliputi setiap pohon dan hutan. Para bijak menyadari Dikau di dalam hati.

Sloka di atas menjelaskan bahwa hati adalah gerbang Tuhan, maka sepatutnyalah hati kita daga agar kita terberkati. Begitu Anda mengetuknya, jawaban langsung datang demikian pesan sufi. Agar hati selalu bersih ucapkanlah doa yang terdapat di dalam Rgveda secara tekun :

"Yah pota sa punatu nah (Rgveda IX.67.22)
Artinya :
Ya Tuhan yang maha suci, semoga menyucikan hati kami.
 






 

SEMBAHYANG PURNAMA


Tat kala senja tibaBulan purnama memancarkan cahaya
Tua dan muda menuju pura
Dengan canang melakukan puja

Asap dupa membumbung ke angkasa
Suara genta merasuk sukma
Segala puja bagi yang kuasa
Dengan mantra penuh makna

Sembahlah,sembahlah Dia
Dengan sepenuh hati
Tempat perlindungan yang
Tidak tergoyahkan

Jangan lupa nunas tirtha dan bija
Lambang kesucian dan benih kebajikan
Jangan lupa memberi dana punia
Yadnya utama di zaman kali yuga

INGAT DAN YAKINLAH

ketika kama masih merajalela
ketika krodha membara dalam dada
dan lobha merasuk jiwa
ingat ini adalah pintu neraka

ketika doa tak pernah lupa
ketika yadnya memutar dunia
ketika dana punia menjadi laku utama
yakinlah ini jalan menuju sorga

Selasa, 05 Oktober 2010

TUJUAN HIDUP

Oh sahabat
Jangan bersedih hati
Walau hidupmu di rundung duka
Yang datang silih berganti
Laksana musim

Oh sahabat
Kita dilahirkan kedunia
Mempunyai misi yang mulia dan utama
Menyelamatkan diri kita dari api neraka
Dengan jalan berbuat dharma

Dharma adalah
Jalan mennuju sorga
Laksana perahu
Alat untuk mengarungi samudra

Mencari artha dan kama
Tak akan berhasil, bila melupakan dharma
Akan tetapi usaha yang tekun
Pada jalan dharma akan tercapai
Seperti halnya matahari terbit dari timur
Melenyapkan gelapnya dunia
Dan menghapus segala dosa

RACUN DAN AMRTA

Rracun dan amrta
Tempatnya di dalam diri
Berjalan di jalan adharma
Racun yang diterima
Berjalan di jalan dharma
Amrta yang diperoleh
Semua ada di tangan anda
Dan kitalah penentu masa depan